Februari
13 undefined
13 undefined
Laundry
section
Laundry adalah bagian dari
housekeeping yang bertanggung jawab atas pencucian semua linen, baik itu house
laundry maupun guest laundry. Sekarang ini
dalam menjalankan
operasionalnya, laundry juga melayani pencucian dari luar hotel yang bertujuan
untuk
meningkatkan pendapatannya.
Tugas utama laundry adalah membantu
operasioanal hotel yang
berhubungan dengan proses pencucian linen untuk guest
room, restaurant dan meeting room serta uniform
bagi karyawan. Sekarang ini, penyediaan fasilitas laundry sangat wajib, selain fasilitas
bagi tamu juga untuk memenuhi keperluan linen-linen bersih yang dibutuhkan
bagi operasional hotel.
Operasional laundry di suatu hotel sangat bervariasi,
secara umum hingga pukul
21:00 malam bahkan lebih awal, sebagai usaha untuk menekaan biaya operasionalnya. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menentukan jam operasional laundry di suatu hotel, antara lain:
1. Tingkat occupancy, makin tinggi occupancy maka linen dan guest laundry
semakin banyak sehingga memprosesnya semakin lama.
2. Total output kilogram mesin washing, semakin besar jumlah outputnya, semakin banyak linen
yang diproses.
3. Parstock linen suatu hotel,
parstock yang kurang menyebabkan laundry harus
memprosesnya hingga selasai untuk keperluan besok hari.
Sub
Attendant Dalam Laundry Section
1. Chief
laundry ialah orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasional laundry
2. Washer
bertugas mencuci linen
3. Presser
berperan dalam proses pelicinan linen
4. Checker
berfungsi memeriksa keadaan cucian yang akan dicuci
5. Marker
bertugas member tanda pada guest laundry yang akan dicuci agar tidak tertukar
6. Dry
cleaner bertugas mencuci guest laundry tanpa menggunakan air
7. Guest
valet bertugas dalam pengambilan dan pengiriman guest laundry
Laundry
machine
1. Washing
machine adalah mesin pencuci linen berkapasitas
23-125 kg
2. Pressing
machine berfungsi untuk melicinkan linen
3. Flat
roll ironer adalah mesin yang digunakan untuk melicinkan linen dalan ukuran
besar seperti bed sheet
4. Extractor
machine berfungsi untuk memeras cucian
5. Drying
machine untuk mengeringkan cucian hingga 80◦C
6. Susi
Q adalah mesin yang berfungsi untuk melicinkan pakaian berupa jaz, safari dan
sejenisnya
Tujuan pencucian
1. Menghilangkan noda atau kotoran.
2. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman.
3. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan.
4. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.
Dalam
proses pencucian ada 4 faktor yang
menentukan kualitas hasil cucian, yaitu :
1. Chemical Action
Merupakan
proses interaksi antar kain, kotoran dan konsentrasi bahan kimia untuk
mengangkat kotoran dari bahan kain. Dalam operasional laundry, apabila
konsentrasi bahan kimia ditambah, maka komponen lainnya dapat dikurangi dengan
hasil tetap. Namun bila konsentrasi dikurangi terlalu banyak akan menghasilkan
cucian yang kurang baik walaupun proses mekanik, waktu dan temperatur
ditingkatkan.
Bahan
kimia yang dibutuhkan dalam proses pencucian meliputi :
- Detergent, wetting agent, optical brightener dan anti redeposition agent.
- Alkali
- Bleaches
- Sour
- Finishes meliputi pabric softener bacteria control, mildew preventation dan starch.
- Specialities misalnya enzymes
2. Mechanial Action
Merupakan proses pengucekan (agitation) dalam mesin
cuci. Pada saat kain bergesekan satu sama lain akibat proses putaran mesin
dalam air dan larutan detergent yang terjadi secara berulang-ulang maka
terjadilah pelepasan kotoran dan penyebaran bahan kimia untuk meningkatkan
efektivitas. Proses tersebut tidak terlalu berfungsi untuk pencucian dengan
tingkat kotoran ringan, tetapi lebih berfungsi untuk tingkat kotoran berat.
Tanpa adanya proses mekanikal, maka kotoran berat akan sulit hilang dari
pakaian.
Efektivitas mechanical action tergantung dari 5 faktor,
yaitu :
1.
Duration (Waktu)
Makin lama proses pengucekan, makin besar proses mechanical
action pada pakaian artinya 10 menit pengucekan lebih baik daripada 5 menit.
2.
Water
Level (Tingkat ketinggian air)
Mechanical action akan berkurang bila water level
ditingkatkan. Bila air terlalu banyak, maka pakaian yang dicuci akan terapung
hingga prosesnya tidak efektif.
3.
Load
weight and volume (Berat dan volume pencucian)
Over loading
akan membatasi proses mechanical action pada proses pencucian sedangkan Under
Loading akan menyebabkan pemborosan energy, air dan chemical. Mechanical
action yang berlebihan pada under loading merupakan penyebab kedua yang
memegang andil dalam kerusakan linen setelah satal pemakaian bleach.
4.
Fabric
Type (Type kain)
Masing-masing kain memiliki berat yang berbeda. Sebuah mesin
cuci yang mencuci 200 kg kain katun yang masih kering mialnya hanya dapat diisi
dengan 65/35 polyester/cotton sebanyak 150 kg. Walaupun beratnya berbeda tetapi
masing-masing jenis kain mengambil tempat yang sama.
5.
Soil
content (Tingkat kekotoran)
Mesin harus diisi berdasarkan berat kering linen disesuaikan
dengan tingkat kekotoran. Misalnya mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun
dengan tingkat kkotoran 5% maka dapat diisi sebanyak 190 kg (200 kg – (200 kg x
5%)).
3.
Temperature
(Suhu)
Temperatur
air harus sesuai dengan warna cucian dan juga jenis chemical yang dipakai.
Contoh : Untuk cucian berwarna putih dapat digunakan temperatur yang sangat
tinggi, cucian yang berwarna gelap digunakan temperatur rendah atau dingin dan
cucian warna terang digunakan air hangat. Namun itu juga harus dilihat dari
jenis warna dan bahannya. Dalam menentukan temperatur air sangat tergantung
dari kondisi kotoran, jenis kain, warna dan bahan kimia yang digunakan.
- Flushes : 20 – 60 ‘c
- Suds : 40 – 70 ‘c
Setiap kenaikan suhu 10′c akan menyebabkan reaksi kimia dua
kali lebih cepat, namun bukan berati makin bahwa makin panas temperaturnya akan
memberikan hasil yang lebih baik.Energy akan terbuang percuma karena detergent
dan bleach
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
4. Time / duration (waktu)
Waktu
yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, terutama pada saat pencucian
(suds). Waktu yang cukup untuk bahan kimia dapat bereaksi dengan kotoran. Juga
diperlukan waktu bagi kotoran untuk lepas dari serat kain ke lautan detergent.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
- Flushes dan rinse / pembilasan dengan waktu 2 – 3 menit.
- Suds biasanya 5 – 15 menit tergantung dari jenis dan tingkat kekotoran.
- Bleaching biasanya 7 – 10 menit
- Sours berkisar 5 – 6 menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar